Assalamu Alaikum Wr.Wb. dan Salam Sejahtera....Selamat Datang di Indonesia Go Organik..Solusi Indonesia Hijau ..... Hijaukan Indonesia dengan Pertanian Terpadu Bebas Sampah .... Indonesia Integrated Farming Zero Waste...STOP GLOBAL WARMING

Sabtu, 15 Agustus 2009

Fatwa Ramadhan: Hasil Ru’yah Saudi Arabia Berbeda dengan Negara Lain

Fatwa Ramadhan; Hasil Ru'yat Arab Saudi

Berbeda dengan Negara Lain

Penerjemah: Sigit Hariyanto
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar


Soal:

Bagaimana jika hasil ru’yah penentuan awal Ramadhan berbeda antara Saudi Arabia dan negara lain. Jika awal Ramadhan di negara Saudi Arabia pada hari Sabtu sedangkan di negara Aljazair pada hari Ahad kemudian ada seseorang yang tinggal di Aljazair namun ikut berpuasa bersama Saudi Arabia (sehingga ia berpuasa mulai hari sabtu -pent). Apakah hal ini dibolehkan ataukah tidak? Bersama siapa nanti ia akan Idul Fitri? Karena jika ia berhari raya Idul Fitri bersama Saudi Arabia maka pada saat itu di negaranya masih hari puasa sebaliknya jika ia berpuasa pada hari tersebut maka hari tersebut adalah hari Idul Fitri di negara yang ia ikut berpuasa bersamanya (Saudi Arabia)?


Jawab:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته

“Berpuasalah kalian karena melihatnya (bulan) dan berbukalah (laksanakanlah idul fitri) karena melihatnya.” (HR. Bukhari pada kitab shahihnya (2/229)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan kewajiban puasa dengan melihat bulan. Sedangkan hal terebut berbeda-beda disebabkan berbedanya matla’ (tempat terbitnya bulan). Inilah pendapat yang benar dari beberapa pendapat ulama. Tidak diragukan lagi bahwa tempat terbit bulan di Aljazair berbeda dengan di Saudi Arabia. Maka setiap orang berpuasa bersama dengan penduduk negeri di mana ia tinggal ketika mereka melihat bulan, dan melakukan idul fitri ketika mereka melihat bulan. Ketentuan hukum bagi penanya adalah mengikuti kaum muslimin yang dia tinggal bersama mereka, di mana saja berada, sama saja baik di Aljazair ataupun di negara lain, kita berpuasa dan melaksanakan idul fitri bersama masyarakat. [Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan dari kitab Al Muntaqa Min Fatawa Asy Syaikh al Fauzan]

[repost.16viii09.hikmahramadhan-Agama.blog.rul]

***


Kamis, 13 Agustus 2009

Mengenal “Seni Kepemimpinan” Sun Tzu





Mengenal “Seni Kepemimpinan” Sun Tzu

Dalam The Art of War “Sun Tzu “ untuk Pelaku Bisnis Modern


By; Asrul Hoesein

Sun Tzu menekankan seni dari;

- Menghemat kekuatan seseorang

- Menilai keadaan sekitar

- Menggunakan pasukan

Sun Tzu berkata;

Dekat dengan medan pertempuran, dia menunggu musuh datang dari kejauhan; sambil istirahat, dia menunggu musuh yang kehabisan energi; dengan pasukan yang mendapat jatah makanan memadai, dia menunggu pasukan yang kelaparan. Ini adalah seni menghemat kekuatan seseorang. Dia menahan diri untuk tidak mencegat musuh yang membawa bendera dengan susunan masih rapi, dan menghentikan serangan ke pasukan yang formasinya mengesankan kekuatan. Ini adalah seni menilai keadaan sekitar. Seni menggunakan pasukan adalah ketika musuh menguasai tanah yang tinggi, tidak menghadapinya dengan menaiki bukit, tidak melakukan serangan langsung, ketika dia bermaksud untuk kabur, jangan mengejar. Jangan menyerang prajurit yang kemarahannya sedang tinggi. Jangan menelan umpan yang dilontarkan oleh musuh. Jangan merintangi musuh yang kembali kea rah negaranya. Bila Anda mengepung musuh, biarkan ada jalan keluar tetap terbuka. Jangan menekan terlalu keras musuh yang sudah putus asa. Itu adalah metode menggunakan pasukan.”

Wu Chi mengenai The Art of War

Abad Keempat Sebelum Masehi.

“Guru Wu berkata,”Dalam memulai operasi militer ada lima hal yang perlu dipertimbangkan: Pertama, Berjuang keras setelah kemasyhuran; Kedua, Berjuang keras setelah laba; Ketiga, Meningkatkan perasaan permusuhan; Keempat, Memperparah kekacauan internal; dan Kelima, Menyebabkan kelaparan (diantara musuh).”

Bersikap Profesional Bersikap Manusiawi.

Dalam menjajaki daftar persyaratan kepemimpinan, orang dapat menyimpulkan bahwa setiap sifat manusia yang diinginkan, diperlukan. Akan tetapi, sifat-sifat manusia harus digabungkan dengan pengetahuan dan pengalaman dalam disiplin pemasaran dan industri.

Napoleon menyusun 115 sifat yang memberi konstribusi ketika mencoba menetapkan kepemimpinan yang penting.

Kolonel WJ. Wood dalam bukunya Leader and Battles menggambarkan tiga “seni” pribadi yang membantu membuat kecerdasan bermanfaat dalam menyebabkan tindakan epektif.

  1. Imajinasi, ini adalah lompatan mental yang hebat. Ini adalah pasukan Yunani dengan patung kuda yang berongga didalamnya, MacArthur dengan serangannya yang akan mengejutkan di Inchon, Wozniak dan Jobs dengan computer Apple, dan Bill Gates dengan perangkat lunaknya Microsoft.
  2. Fleksibilitas, ini adalah kemampuan untuk mengganti gigi mental dibawah tekanan tanpa mengacaukan objektif. Ini adalah Alexander yang mengatur ulang pasukannya menjadi kelompok kecil yang mudah bergerak untuk memerangi gerilya, pasukan infantry Jerman dalam perang kilat yang dapat bergerak dengan cepat, General Motors yang mengembangkan proyek Saturn, dan Walmart yang mengatur silang (cross-docking) logistic untuk mempercepat pengiriman dan menghemat biaya.
  3. Pertimbangan, ini adalah kemampuan untuk membuat penilaian dengan dasar yang mantap, memutuskan arah tindakan, dan melaksanakan tindakan tersebut. Semuanya adalah atribut yang menetapkan kapten yang paling hebat dibidang militer dan bisnis. Untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan seseorang atas dasar cara yang tersedia dan melakukannya, untuk mengetahui apa yang tidak dapat dilakukan seseorang dan berhenti melakukannya, dan untuk membedakan antara keduanya terdapat definisi kehebatan bisnis, karena itu menyangkut kegeniusan manusia. Mantan direktur utama GE Jack Welch mencatat bahwa kita jarang menyesal karena bertindak menurut pertimbangan kita mengenai suatu situasi dan sering menyesal karena tidak bertindak.

Sukses untuk Anda………


Dari Kami untuk AnDa


Dari Kami untuk AnDa

(sebelum membaca strategi China klasik, diharap teman2 baca dulu ini)

by; Asrul Hoesein


[ Penjelasan dibawah ini dimuat secara priodik, demi penyegaran (bermakna positif) akan strategi Cina kuno ini, karena selain Sun Tzu, banyak pakar lainnya dari Negeri Cina antara lain Zhou Yu, Zhu Ge Liang, dll.yang sangat bijak dan pantas dipelajari atau diaplikasi ilmu manajemennya, baik itu bisnis, ekonomi,social maupun politik, yang akan kami bahas dalam Blog saya ini, tentu atas kerjasama dengan teman lain yang sevisi ]


Karena strategi Cina Kuno ini sering dipahami sebagai buku/strategi negative, ia demikian, karena pakai kata ”musuh,medan perang,jenderal perang,dll” Sebaliknya, bisa bernilai positif. Agar bermakna positif, seseorang perlu memiliki pikiran yang terbuka. Saat membaca naskah asli, ia harus cerdik dalam mengganti sejumlah kata yang tampaknya bermakna negative. Oleh sebab itu setiap tulisan/analisa/cerita selanjutnya tentan Seni Perang Sun Tzu ini akan Anda dapati penjelasan sbb;

The Art of War Strategi Seni Perang Sun Tzu dalam aplikasi strategi bisnis dan ekonomi; “Rakyat” adalah penduduk atau konsumen atau bisa berarti pelanggan Anda. “Musuh” menganti dengan orang yang Anda layani, bisa berarti atasan Anda, rekan Anda, pegawai Anda, pelanggan Anda, pesaing bisnis Anda, Saingan bisnis yang produknya/jasanya sama dengan Anda, pasangan hidup Anda, Anak-anak Anda, dll. “Medan Perang” adalah antisipasi terhadap berbagai perubahan atau pangsa pasar produk/jasa anda. “Cuaca” artinya iklim ekonomi. Jenderal Perang adalah Anda sendiri kalau Anda seorang yang terlibat dalam bisnis, marketing atau selling. Atau hubungan interaksi itu. Intinya kita harus cerdas mengganti dan menganalisa setiap kata atau penjelasan dari naskah aslinya, karena kami tidak akan merubah apa kata Sun Tzu dalam naskah/penjelasan aslinya.

Sun Tzu dalam The art of War, adalah “Disiplin” menjadi “Kunci” segalanya, dan dia mengatakan bahwa dalam hasil setiap interaksi bisnis atau peperangan selalu ditentukan oleh “lima faktor konstan”, yaitu: 1) Hukum moral (loyalitas atau komitmen) para prajurit yang siap mati. 2) Langit yang menunjukkan keadaan alam yang tidak bisa diubah, seperti siang-malam, panas- dingin. 3) Bumi yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, keadaan medan pertempuran yang dihadapi, kemungkinan hasil peperangan. 4) Jenderal atau Pemimpin atau General Manager atau CEO sebagai simbol karakter dan sifat dari teladan yang baik. 5) Metode dan Disiplin yang perlu dipahami dalam menyususun strategi perang dan konsekuensi dari pelaksanaan strategi tersebut. Macam-macam penganalisis membedah strategi Sun Tzu, ada tiga pulu enam strategi, ada dua belas strategi, dan yang penulis Blog ini akan membedah dengan tiga belas strategi (pakai judul naskah asli) ditambah delapan strategi (tanpa judul naskah asli), maksudnya tanpa judul tersebut adalah belakangan didapati delapan strategi Sun Tzu tersebut pada naskah aslinya “tanpa judul” oleh penemunya di Negeri Cina sana. Selamat mengikuti dan sukses dalam karya dan cita.Amin !!!


Catatan:

Bila ada teman-teman yang senang dengan tulisan strategi/prinsip Seni Perang Sun Tzu ini, silakan mengcopy-paste. Namun harus mencantumkan “Nama Blog” sebagai sumbernya dan buat link ke URL blog ini (nama saya tidak perlu, silakan ganti nama Anda sebagai penulisnya). Dan jangan lupa sebelum meninggalkan Blog ini diharapkan juga memberi komentarnya, karena sepuluh komentar terbaik pada masing-masing sub judul (13 Judul Strategi, 65 sub judul) akan dimuat pada buku Seni Perang Sun Tzu versi Admin Blog ini. Buku akan kami cetak setelah seluruh rangkaian strategi Sun Tzu dimuat di Blog ini beserta komentar para Blogger yang komentarnya masuk nominasi. Bagi teman-teman yang komentarnya dimuat akan mendapat @1 exp buku tersebut secara gratis. Terima kasih atas kerjasamanya demi meningkatkan mutu “Blogger” di Indonesia, sebagai sumber informasi yang berkualitas, bukan berita basa basi semata. Diharapkan menjadi pencerahan demi kemaslahatan bersama.Amin. [rul_12vii09.StrategiBisnis_Manajemen]

Sukses untuk Anda………

Senin, 10 Agustus 2009

Komponen Dasar Struktur Regional Management



Komponen Dasar Struktur Regional Management
Inisiator, adalah perorangan, kelompok, atau lembaga yang mempunyai prakarsa untuk membangun wacana menuju terbentuknya kerjasama regional, keberadaannya tidak harus masuk dalam struktur organisasi, sebab inisiator dapat berperan sebelum terbentuknya kelembagaan; Namun biasanya para inisiator termasuk para aktor regional yang masuk dalam kelompok Forum Regional.
Forum Regional, adalah forum yang beranggotakan Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota anggota kerjasama regional yang memiliki kewenangan: (i) Mendukung terlaksananya kerjasama regional melalui penetapan kebijakan dan penyediaan dana operasional kerjasama regional; dan (ii) Mengusulkan Manajer Regional dengan berkonsultasi dengan DPRD.

Hormati “Pelanggan” Rakyat


Hormati “Pelanggan” Rakyat

Prinsip Pertama “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

by; H.Asrul Hoesein, organicjournalonline.blogspot.com


“Pelanggan” oleh Sun Tzu adalah “Rakyat” atau penduduk kerajaan.. Dalam pemasaran, rakyat adalah pelanggan kita, dan pelanggan kita adalah raja-kita melayani demi kepuasan mereka.

Secara Strategis

Menghormati pelanggan bertujuan untuk membina hubungan sumur hidup.

Secara Taktis

Menghormati pelanggan bertujuan untuk menyampaikan kepuasan dengan setiap interaksi.

Bila pelanggan tidak membeli produk atau jasa Anda, tidak ada lagi yang penting.

Karena pelanggan mempunyai kebutuhan, kami mempunyai pekerjaan untuk dilakukan.

Karena pelanggan mempunyai pilihan, kami harus menjadi pilihan yang terbaik.

Karena pelanggan mempunyai kepekaan, kami harus berhati-hati.

Karena pelanggan mempunyai kemendesakan, maka kami harus cepat.

Karena pelanggan unik, kami harus fleksibel.

Karena pelanggan mempunyai harapan yang tinggi, maka kami harus sempurna.

Karena pelanggan mempunyai pengaruh, kami berharap mempunyai pelanggan lebih banyak.

Karena ada pelanggan, kami ada.

Layani Pelanggan Anda

Setiap aspek pemasaran harus focus pada pelanggan. Dia adalah hakim dan juri dari pemasaran Anda dan bisnis Anda. Sasaran paling akhir dari pemasaran adala produk dan jasa yang tidak hanya memuaskan kebutuhan pelanggan tetapi membuat mereka sangat senang, sehingga mereka bersedia untuk kembali dan membeli lagi. Pemasaran adalah mengenai seluk-beluk merebut hati pelanggan dan mempertahankannya. Gunakan pelanggan sebagai kompas untuk menentukan arah program pemasaran Anda. Umpan balik pelanggan menceritakan kemana Anda harus melangkah. Bila Anda tidak mempunyai data pemasaran untuk membimbing bisnis Anda, pada akhirnya Anda tidak akan mempunyai bisnis.

Jadi mula-mula kita perlu memperhatikan prinsip “Hormati Pelanggan” Untuk melayani pelanggan kita, kita perlu;

- Mengetahui siapa mereka.

- Mengetahui apa yang mereka inginkan.

- Memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.

Namun Tidak setiap orang adalah pelanggan potensial. Keanekaragaman produk dan jasa kita menentukan orang seperti apa yang menjadi pelanggan kita. Hal yang sama pentingnya, kita dapat menyatakan orang seperti apa yang bukan pelanggan kita. Kita menentukan cara kita akan melayani pelanggan. Kita menjumpai mereka dipersimpangan jalan antara rencana bisnis kita dan kebutuhan spesifik mereka. Disinilah “penetapan posisi” (positioning) yang tidak terpengaruh waktu masuk. Pernyataan penetapan posisi membuat organisasi tetap menjalankan tugasnya. Dan penetapan posisi menciptakan kejelasan diantara karyawan Anda dan pelanggan Anda mengenai bagaimana Anda akan melayani pelanggan dengan baik.

Pernyataan penetapan posisi mencakup :

- Pelanggan yang akan menjadi sasaran Anda

- Bisnis Anda

- Manfaat yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda.

- Mengapa masalah Anda akan lebih memilih produk dan jasa Anda.

Catatan; Pada tulisan tulisan berikutnya (setelah penjelasan makro dari ke dua belas prinsip pemasaran “Seni Perang” Sun Tzu), akan kami sampaikan ke Anda secara detail lagi hal; Pelanggan yang akan menjadi sasaran Anda, bisnis Anda, manfaat yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda, dan mengapa masalah Anda akan lebih memilih produk dan jasa Anda.

Silakan ikuti terus tulisan Sun Tzu, di Blog ini. Karena dua belas prinsip diatas akan diuraikan secara detail mengenai Strategi “Seni Perang” Sun Tzu to Pemasaran berikutnya, selamat membaca dan menerapkannya.

Bila ada teman-teman yang senang dengan tulisan strategi/prinsip seni perang Sun Tzu ini, silakan mengcopy-paste. Bila akan dipindahkan kedalam tulisan lagi baik di blog maupun media lain diharapkan/ketentuannya dicantumkan sumber “Nama Blog” ini saja (nama saya tidak perlu, silakan ganti nama Anda sebagai penulisnya). Dan jangan lupa sebelum meninggalkan blog ini diharapkan juga memberi komentarnya, demi perbaikan kepada saya selaku pengelola blog ini. Terima kasih atas kerjasamanya demi meningkatkan mutu “Blogger” atau media lainnya di Indonesia, sebagai sumber informasi yang berkualitas, bukan berita basa basi semata. Diharapkan menjadi pencerahan demi kemaslahan Bangsa dan Negara.

Sukses untuk Anda………

Masukkan Email Anda di SINI:

Berlangganan Postingan GRATIS by Email

Recomended

Our Blogger Templates

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP