Assalamu Alaikum Wr.Wb. dan Salam Sejahtera....Selamat Datang di Indonesia Go Organik..Solusi Indonesia Hijau ..... Hijaukan Indonesia dengan Pertanian Terpadu Bebas Sampah .... Indonesia Integrated Farming Zero Waste...STOP GLOBAL WARMING

Minggu, 02 Agustus 2009

The Art of War “Seni Perang“ Sun Tzu


The Art of War

“Seni Perang“ SunTzu

oleh; H.Asrul Hoesein

Strategi Sun Tzu ini dihimpun dan disusun oleh filsuf pejuang misterius China yang hidup lebih dari 2500 tahun yang lalu, tampaknya masih dianggap sebagai buku strategi yang paling bergensi dan berpengaruh di dunia hingga dewasa ini. Buku atau strategi ini banyak dipelajari, kalangan politikus, entrepreneur, dan eksekutif modern Asia, juga pemimpin militer dan pakar strategi selama lebih dari dua milineum terakhir ini. Memang benar adanya bahwa strategi China kuno ini sampai kini masih merajai dunia strategi dan manajemen modern dewasa ini. Jepang mengalami perubahan pesat dari budaya feudal menjadi budaya korporat dalam tempo yang singkat karena mengadopsi strategi Sun Tzu ini. Kelompok pembelajar kontemporer Seni Perang pasca perang yang banyak dikirim ke luar negeri banyak mengambil dan menerjemahkan dari buku aslinya ke bahasa Jepang, telah menerapkan strategi klasik ini kuno ini dalam pelbagai kegiatan politik dan bisnis. Tentu saja banyak yang melihat kesuksesan Jepang ini sebagai sebuah ilustrasi dari dictum klasik Sun Tzu, “ Menang tanpa bertempur adalah yang terbaik > To win without fighting is best”.

Sebagai sebuah riset tentang anatomi berbagai organisasi yang sedang mengalami konflik, Seni Perang cocok untuk berbagai konpetisi dan beragam konflik disetiap tataran, mulai dari hubungan antarpribadi hingga internasional. Tujuannya adalah menjadi yang tak terkalahkan, meraih kemenangan tanpa pertempuran atau perselisihan, dan menjadi kekuatan yang tidak bisa diserang melalui upaya pemahaman asfek fisik, politik, dan psikologi konflik. Dengan demikian strategi Sun Tzu ini bukanlah tentang perang semata, melainkan juga tentang perdamaian, dan yang terpenting dari ke tiga belas strategi > dengan judul, karena belakangan didapati kembali delapan strategi Sun Tzu tanpa judul, semuanya dua puluh satu strategi itu merupakan sarana untuk memahami akar-akar konflik dan pemecahannya. Delapan strategi yang belakang ditemukan tersebut juga merupakan strategi untuk menghadapi person atau kelompok yang akan mempergunakan dua belah strategi tadi pada tempat yang keliru atau yang tidak sesuai dengan norma/etika dalam memecahkan masalah yang dimaksud.

Ke tiga tiga belas strategi Seni Perang Sun Tzu,dengan Judul antara lain : 1) Penilaian strategi, 2) Melakukan pertempuran; 3) Merencanakan sebuah penyerbuan; 4) Formasi; 5) Kekuatan; 6) Kekosongan dan kepenuhan; 7) Perjuangan bersenjata; 8) Adaptasi; 9) Manuver militer; 10) Medan (pertempuran); 11) Sembilan wilayah tempur; 12) Serangan api, dan 13) Memanfaatkan mata-mata. Adapun delapan tanpa judul atau biasa dikenal juga sebagai bab/buku Sun Tzu yang hilang akan kami jelaskan pula pada analisa selanjutnya, silakan ikuti penelusuran Seni Perang atau Strategi Cina kuno Sun Tzu dib log saya ini > www.hasrulhoesein.blogspot.com. Atau di http://parapemikir.com/search/H_AsrulHoesein

Selamat membaca “Seni Perang Sun Tzu” strategi Cina Kuno ini dan analisa serta coba bandingkan dengan strategi manajemen modern dewasa ini, dan coba telusuri apa sama penilaian Saya dan Anda bahwa Sun Tzu punya kepekaan spiritual (ESQ secara total) yang sangat cerdas, Saya harap umpan balik (konstruktif tentunya) juga dari sobat semuanya untuk memberi tahu saya (setidaknya dalam bentuk tulisan juga) bila ada temuan dalam praktek yang bertentangan dengan koridor, harap diberi tahu juga, bias melalui komentar atau email ke saya, email; hasrulhoesein@yahoo.co.id.Bersama Kita Bisa!

Masukkan Email Anda di SINI:

Berlangganan Postingan GRATIS by Email

Recomended

Our Blogger Templates

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP